Medium Fatty acid Crude Palm Oil
Inlet 70ᴼC 45ᴼC
Outlet 55ᴼC 55ᴼC
41. Fatty Acids Tempered Water Pump (P850/81AG)
Fungsi : Untuk sirkulasi air melalui fatty acids cooler 881AG. Brand : SIHI/KSB Tipe : Centrifugal Seal : Mechanical Kapasitas : 120 m3/jam Head : 15 m Power : 18 kW Konstruksi material
Body : Cast iron
Shaft : SS304
Impeller : Cast iron
42. Steam Superheater (849)
Fungsi : to superheat the deodorizer sparge steam by means of the gas in the chimney from HP steam boiler.
Design pressure : 4 barg Design temperature : 150 ᴼC
Konstruksi material
Body : SS304
43. Separator For Steam Injection (846E)
Fungsi : Memastikan pembersihan tahap akhir pada steam untuk digunakan deodorizer injection
Design temperature : 150 ᴼC Konstruksi material
Body : SS304
44. Ducting From Deodorizer To Packed Column (857A)
Fungsi : Menghubungkan deodorizer terhadap packed column.
Konstruksi material : SS304
45. Steam Pressure Steam Heater (890H)
Fungsi : Secara otomatis menghasilkan tekanan steam yang tinggi di dalam aliran tertutup dengan pengembalian kondensat secara alami
Merk : GEKA/Garionior equivalent
Kapasitas : 3.600.000 Kcal/hr
Tekanan Operasi : 95 barg
46. Vacuum Production Unit (841A)
Fungsi : Untuk membuang gas yang tidak
terkondensasi dari kondensor .
Merk : Corting
Tipe : 4 stages
Body : Besi ringan
47. Vacuum Pump (P841X)
Fungsi : Standby untuk memompa ke stage terakhir.
Merk : SIHI/Robuschi
Tipe : Liquid ring
Power : 11 Kw
Fungsi : Tanki buffer untuk air panas, untuk membilas dan melelehkan permukaan kondensor.
Merk : SIHI/KSBor equivalent
Kapasitas : 21 m3
Tekanan desain : 0 barg
Suhu desain : 150 °C
49. Hot Water Circulation Pump (P878IC-R)
Fungsi : Mengalirkan kembali air dari tangki air panas ke kondensor.
Merk : SIHI/KSBor equivalent
Tipe : Centrifugal
Kapasitas : 35 m3/jam
Tinggi : 45 M
Power : 15 Kw
50. Plate Heat Exchanger (821IC)
Fungsi : Untuk memanaskan lemak cair dari tangki air panas dengan LP steam loop tertutup.
Merk : GEA/Alfa-Laval/Schimdt or equivalent
Tipe : Plate
51. Condensate pump (P832IC)
Fungsi : Memompa lemak hasil kondensat dari atas tangki ke aliran.
Merk : SIHI/KSB or equivalent
Tipe : Centrifugal
Seal : Mechanical
Power : 5.5 Kw
52. Barometric Leg Discharge Tank (832B)
Fungsi : Mengumpulkan air dari permukaan kondensorbleachingdan deodorizingsebelum dipompakan ke aliran.
Kapasitas : 5 m3
Desain tekanan : 0 barg
Suhu desain : 100 °C
53. Barometric Water Pump (P832B)
Fungsi : Untuk memompakan air ke aliran. Brand : SIHI/KSBor equivalent
Tipe : Sentrifugal
Seal : Mechanical
Kapasitas : 10 m3/jam
Tinggi : 30 M
Power : 20 Kw
54. Ammonia Chiller C/W Evaporative Condenser (811)
Fungsi : Untuk membantu pompa vakum agar tidak memerlukan booster yang lebih besar.
Brand : York
Kapasitas : ±750 KW
55. Clean Cooling Tower for Refinery (5613C)
Fungsi : untuk mendinginkan air sirkulasi melalui heat exchangers dari plant refinery, sistem vakum, dan kondensorchiller .
Kapasitas : 1.500 m3/jam
Wet bulb : 28 °C
Suhu air panas : 32 °C Suhu air dingin : 40 °C
56. Cooling Tower Circulations Pumps for Process (P5613C1/2/3)
Fungsi : Membawa air dari cooling tower dan mengalirkannya ke permukaan heat exchanger .
Merk : SIHI/KSBor equivalent
Tipe : Centrifugal Seal : Mechanical Kapasitas : 300 m3/jam Tinggi : 40 M Power : 70 Kw 57. Air Compressor (866/7)
Fungsi : menerima udara dari cooling water dan sebagai pengering.
Merk : Atlas Copco/Ingersoll rand Kapasitas : 400 NM3/jam
Udara masuk : 15 M
Tekanan Masuk : 10 bar
58. Condensate Recovery System With Vented Automatic Pump (846) Merk : Spirax Sarcoor equivalent
Kapasitas : 5 m3/jam
Materal konstruksi : Besi ringan
59. Buffer Tank/ Homogenizer (F1001A)
Fungsi : tempat pemanasan kembali RBDPO agar bentuknya menjadi homogen.
Kapasitas : 100 ton
Tekanan desain : 0 barg
60. Oil Transfer Pump (PF1001A/1/2)
Fungsi : membawa minyak dari tanki penyimpanan ke dalamcrystallizer .
Merk : SIHI/KSBor equivalent
Tipe : Centrifugal
Seal : Mechanical
Kapasitas : 160 m3/jam
Tinggi : 35 M
Power : 22 KW
61. Heating System (F1021A)
Fungsi : Untuk memanaskan minyak masuk ke dalam crystallizer .
Merk : GEA/Alfa-Laval/Schimdt or equivalent
Tipe : Plate
62. Tritiaux Crystallizers of 60 Tons – Fins Type (F1002A)
Fungsi : Untuk proses kristalisasi RBDPO untuk mendapatkan Kristal stearin agar bisa dipisahkan dengan olein.
Kapasitas : 60 ton
Cooling surface : 5 m2/ton
Motor power : 8 KW
Tekanan desain : 0 barg
Suhu desain : 100 °C
63. Crystallizer Tempered Water Pumps and Set of control (PF1050/02A) Fungsi : untuk mengontrol secara mekanis operasi
pemanasan dan pendinginan dalam satu crystallizer .
Merk : SIHIor equivalent
Kapasitas : 150 m3/jam
Tinggi : 12 M
Power : 11 KW
Tipe seal : Mechanical
64. Filter Feed Pump (PF1016A/1/2)
Fungsi : Untuk mengirimkan minyak dari
crystallizer ke dalam penyaringan.
Merk : NETZSCH`
Tipe : Mono
Tipe seal : Mechanical Kapasitas : 200 m3/jam
Tinggi : 40 M
Power : 32 KW
65. Filter Press(F1016A/1/2)
Fungsi : Untuk memisahkan olein dengan stearin dengan cara mengalirkan RBDPO dari crystallizer dan menahan stearin pada cloth lalu mengalirkan olein ke dalam tank.
Merk : Netzsch/Hoesch or equivalent Volume Filtrate : App. 15.000 liter
Ukuran : 2.000 x 2.000
TekananSqueezing : 15 barg Kedalaman ruang : 40 mm
66. Olein Tank (F1082B1/2)
Fungsi : Menerima hasil penyaringan olein.
Kapasitas : 30 m3
Tekanan desain : 0 barg
67. Olein Pump (PF1082B)
Fungsi : Untuk memompa keluaran olein dari homogenizing , filter press untuk dialirkan ke storage.
Merk : SIHI/KSBor equivalent
Tipe : Centrifugal
Seal : Mechanical
Kapasitas : 125 m3/jam
Tinggi : 35 M
Power : 11 KW
68. Stearin Melting Tank(F1082ST/1/2)
Fungsi : Mengumpulkan cake stearin daricloth filter press.
Kapasitas : 45 m3
Tekanan desain : 0 barg
Suhu desain : 100 °C
69. Stearin Pump (PF1082ST1/2/3)
Fungsi : Untuk memompa stearin cair ke dalam penyimpanan.
Merk : SIHI/KSBor equivalent
Tipe : Centrifugal Seal : Mechanical Kapasitas : 113 m3/jam Tinggi : 30 M Power : 18.5 Kw 70. Stearin Heater (F1021ST1/2)
Fungsi : untuk tetap menghangatkan stearin dalam tekanan yang rendah untuk di alirkan ke penyimpanan.
Merk : GEA/Alfa-Laval/Schimdt or equivalent
Tipe : Plate
71. Filter Overflow Tank (F1046/82OV)
Fungsi : Menerima minyak ketika proses
pengeringan untuk mengalirkan kembali minyak yang tidak tersaring.
Kapasitas : 2 m3
Tekanan desain : 0 barg
Suhu desain : 100 °C
72. Filter Overflow Recirculating Pump (PF1046/82OV)
Fungsi : Untuk mengalirkan kembali minyak dari filter ke dalam feed tank .
Merk : SIHI/KSBor equivalent
Tipe : Centrifugal
Seal : Mechanical
Kapasitas : 10 m3/jam
Power : 3 KW
73. Water Chiller (F1011-12-13)
Fungsi : Untuk mendinginkan air untuk suhu proses.
Merk : Trane/Hitachi/Carrier
Kapasitas : Approx. 1.375 KW
Tipe : Rotary screw
74. Cold/Chiller Water Tank (F1078B/C)
Fungsi :
Part A : Untuk mengumpulkan air dingin yang mengalir dari crystallizer dan mengalirkan kembali melalui unit pendingin.
Kapasitas : 35 m3 Tekanan desain : 0 barg
Suhu desain : 100 °C
Body : Besi ringan
75. Cold Water Pump (PF1078B/1/2)
Fungsi : Untuk memompa air dingin melalui unit pendingin ke dalam tangki air dingin.
Merk : Grundfos/SIHIor equivalent
Tipe : Centrifugal
Seal : Mechanical
Kapasitas : 170 m3/jam
Tinggi : 25 M
Power : 18,5 Kw
76. Chilled Water Pump (PF1078C/1/2)
Fungsi : Untuk memompa air dingin ke dalam crystallizer .
Merk : Grundfos/SIHIor equivalent
Tipe : Centrifugal
Kapasitas : 200 m3/jam
Tinggi : 25 M
Power : 30 KW
77. Hot Water Tank (F1078D)
Fungsi : Menampung air panas.
Kapasitas : 10 m3
Tekanan desain : 0 barg
78. Hot Water Pump (PF1078D)
Fungsi : Untuk memompa air panas ke dalam crystallizer .
Merk : Grundfos/SIHIor equivalent Tipe : Centrifugal Seal : Mechanical Kapasitas : 65 m3/jam Tinggi : 25 M Power : 7,5 Kw 3.4.Utilitas Pabrik
Kegiatan operasional yang dilakukan oleh PT GHN., baik kegiatan produksi, maupun kegiatan non-produksi, memerlukan sarana pendukung berupa listrik, air, dan steam. Kegiatan produksi yang dilakukan, seperti pada Refinery plant dan Fractionation plant menggunakan listrik sebagai sumber penggerak mesin dan
sumber energi instrumen. Sementara itu, kegiatan produksi memerlukan air sebagai bahan baku produksi, media pelarut, dan media pendingin maupun pemanas, sedangkan steam digunakan sebagai media pemanas. Pada kegiatan non- produksi, listrik juga diperlukan untuk penerangan dan tenaga peralatan listrik
serta air untuk sanitasi dan safety area perusahaan.
Untuk memenuhi kebutuhan operasional, baik kegiatan produksi, maupun nonproduksi, diperlukan suatu unit yang bertugas mempersiapkan, memproduksi, dan mendistribusikan pendukung berupa listrik, air, dan steam sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang diperlukan oleh masing-masing pihak. Unit yang bertanggung jawab dalam hal tersebut di PT GHN adalahunit Utility.
Utilitas merupakan sarana penunjang dari suatu proses utama yang ada dalam suatu pabrik. Oleh karena itu utilitas memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan operasi dan proses. Kegiatan produksi PT GHN unit Marunda membutuhkan bantuan berupa supply air bersih, steam, listrik, udara bertekanan, dan air dingin (chilled water ). Bagian produksi tidak dapat memproduksi bahan- bahan penunjang tersebut sendiri sehingga diperlukan unit tersendiri yang
memproduksi bahan penunjang tersebut yaituutility unit . Bagianutility unit terdiri atas water treatment process (WTP), boiler , generator set (genset), air
1. WTP merupakan unit yang bertugas untuk proses pengolahan air.
2. WWTP merupakan unit yang bertugas untuk proses pengolahan air limbah.
3. Boiler merupakan unit yang bertugas untuk menghasilkan steam.
4. Generator set (Genset) merupakan unit yang bertugas untuk mensuplai listrik cadangan.
3.4.1. Sarana Energi Listrik
PT. Global Hope Nusantara memiliki 5 buah genset dengan kapasitas 4 x 2.000 KVa dan 1 x 500 KVa. Genset merupakan plant penghasil tenaga listrik yang digunakan untuk proses produksi, plant pendukung produksi, office serta perumahan karyawan. Ada 4 (empat) buah genset 2.000 KVa digunakan jika proses produksi berlangsung dan 1 buah genset 500 KVa ditambah 1 buah genset 2.000 KVa digunakan jika proses berhenti (stop produksi). Disamping itu, PT. Golden Hope Nusantara juga memiliki sumber listrik dari PT. PLN namun hanya digunakan sebagai keperluan karyawan saja dengan kapasitas 105.000 VA. Untuk operasional genset tersebut, PT. Golden Hope Nusantara memerlukan BBM berupa solar sebanyak 600 ton/bulan, MFO 600 ton/bulan, dan pelumas 1.500
liter/bulan.
Tabel 3.1 Spesifikasi electric balance Electric Balance Produce 5.440 Kwh Consumption P10 (refinery) 594.87 P11 ( fractionation) 272 Desalination 300 Indoor Lighting 50 Outdoor Lighting 17 Export Pump House 325
General Office General Office 7777 P. P. Area Area 37.3337.33 Unloading Shed Unloading Shed 22 Fire Fighting Fire Fighting 16.7516.75 Boiler House Boiler House 5252 Fuel House Fuel House 1.251.25 Agitator (tank farm)
Agitator (tank farm) 33.16733.167
WWTP 50 WWTP 50 Sum Sum 1828.3671828.367 2285.45875 2285.45875 3.4.2.
3.4.2. Sarana AirSarana Air
PT Golden Hope Nusantara membutuhkan sarana air, selain untuk PT Golden Hope Nusantara membutuhkan sarana air, selain untuk membantu proses produksi, sarana air juga dibutuhkan untuk mencukupi pasokan membantu proses produksi, sarana air juga dibutuhkan untuk mencukupi pasokan air di area PT Golden Hope Nusantara. Untuk air minum, air sehari-hari, dan juga air di area PT Golden Hope Nusantara. Untuk air minum, air sehari-hari, dan juga air yang digunakan untuk
air yang digunakan untukboiler.boiler. Oleh karena itu maka diperlukan unit pengolahanOleh karena itu maka diperlukan unit pengolahan air untuk mencukupi kebutuhan pasokan air untuk kelancaran proses produksi air untuk mencukupi kebutuhan pasokan air untuk kelancaran proses produksi yaitu dengan adanya plant WTP (
yaitu dengan adanya plant WTP (water treatment plant water treatment plant ).).
Air yang digunakan pada plant WTP adalah berasal dari laut dan Air yang digunakan pada plant WTP adalah berasal dari laut dan dimurnikan dengan cara desalinasi. Salinasi adalah tingkat keasinan atau kadar dimurnikan dengan cara desalinasi. Salinasi adalah tingkat keasinan atau kadar garam yang terlarut dalam air. Sumber air yang digunakan dalam kebutuhan garam yang terlarut dalam air. Sumber air yang digunakan dalam kebutuhan proses
proses produksi produksi adalah adalah air air laut, laut, adapun adapun kandungan kandungan mineral mineral air air laut laut secara secara umumumum adalah air tawar ≤0.05%, air payau 0.05%
adalah air tawar ≤0.05%, air payau 0.05% - 3%, air salin 3% - 5%, dan brine >- 3%, air salin 3% - 5%, dan brine > 5%. Air dari laut akan dipompakan masuk ke dalam DAF (
5%. Air dari laut akan dipompakan masuk ke dalam DAF (dissolve air floatationdissolve air floatation)) tank yang mana di dalam tanki ini air akan ditambahkan 4 senyawa yaitu
cepat agar kotoran-kotoran dalam air dapat tercampur oleh koagulan sehingga cepat agar kotoran-kotoran dalam air dapat tercampur oleh koagulan sehingga terbentuk flok-flok yang dengan aliran
terbentuk flok-flok yang dengan aliranoverflowoverflow akan terpisah dari air yang murni. akan terpisah dari air yang murni. Lalu dari DAF
Lalu dari DAF tank tank , air akan dialirkan ke dalam ARKAL yang merupakan alat, air akan dialirkan ke dalam ARKAL yang merupakan alat penyaringan
penyaringan dengan dengan ukuran ukuran 400 400 sampai sampai 2020 micronmicron. Pada ARKAL ini air akan. Pada ARKAL ini air akan melalui
melalui pre-filtration pre-filtration sebelum disaring kembali oleh MF, UF dan sebelum disaring kembali oleh MF, UF dan membranemembrane RO. RO. Besi, mangan, dan sulfida dihilangkan dengan menggunakan media selanjutnya. Besi, mangan, dan sulfida dihilangkan dengan menggunakan media selanjutnya. Setelah melewati ARKAL, air akan dialirkan kedalam UF (
Setelah melewati ARKAL, air akan dialirkan kedalam UF (ultra filtrationultra filtration) dengan) dengan ditambahkan zat-zat kimia yaitu H
ditambahkan zat-zat kimia yaitu H₂₂SOSO₄₄ yang berfungsi sebagai yang berfungsi sebagai biofouling biofouling yaitu yaitu pertumbuhan
pertumbuhan lumut lumut pada pada membran, membran, juga juga dilakukan dilakukan penambahan penambahan NaOH NaOH untukuntuk menetralkan PH, dan juga penambahan NaOCL desinfektan. Fungsi UF juga menetralkan PH, dan juga penambahan NaOCL desinfektan. Fungsi UF juga untuk menghilangkan kotoran, virus, dan mikroorganisme. Setelah melewati UF, untuk menghilangkan kotoran, virus, dan mikroorganisme. Setelah melewati UF, air akan dialirkan kedalam SWRO (
air akan dialirkan kedalam SWRO ( sea sea water water reverse reverse osmosisosmosis) yang merupakan) yang merupakan penyaring
penyaring yang yang terdiri terdiri dari dari 84 84 membran membran dalam dalam 1212 housing housing . Dalam SWRO. Dalam SWRO ditambahkan tekanan pada air agar dapat tersaring oleh membran, sedangkan air ditambahkan tekanan pada air agar dapat tersaring oleh membran, sedangkan air yang tidak melewati
yang tidak melewati semipermeable semipermeable membran akan dialirkan kembali ke membran akan dialirkan kembali ke plant plant WWTP. Air yang telah melewati SWRO akan dialirkan kembali untuk dilakukan WWTP. Air yang telah melewati SWRO akan dialirkan kembali untuk dilakukan penyaringan
penyaringan dengan dengan BWRO BWRO ((brisckish water reverse osmosisbrisckish water reverse osmosis) yang mana hasil) yang mana hasil penyaringannya
penyaringannya akan diaakan dialirkan klirkan ke tane tangki pengki penampungan ampungan dan juga dan juga untuk untuk kebutuhankebutuhan lain. Berikut parameter air yang dihasilkan di
lain. Berikut parameter air yang dihasilkan diWater Treatment Plant Water Treatment Plant : : Parameter Fisika
Parameter Fisika
Tabel 3.2 Parameter Fisika Air Hasil Desalinasi Tabel 3.2 Parameter Fisika Air Hasil Desalinasi No
No Parameters Parameters Unit Unit Regulatory LimitRegulatory Limit 1
1 Odor (Insitu)Odor (Insitu) -- OdorlessOdorless 2
2 TurbidityTurbidity NTU NTU 55 3
3 TasteTaste -- TastelessTasteless 4
4 TermperatureTermperature °C °C ±3±3
5 5
Total Dissolve Solids Total Dissolve Solids (TDS) (TDS) mg/L mg/L 500500 6 6 ColorColor Pt-Co 15 Co 15
Parameter Kimia Parameter Kimia
Tabel 3.3 Parameter Kimia Air Hasil Desalinasi Tabel 3.3 Parameter Kimia Air Hasil Desalinasi No
No Parameters Parameters Unit Unit Regulatory LimitRegulatory Limit 1 A
1 Alumunium lumunium (Al) (Al) mg/L mg/L 0.20.2 2
2 Ammoniac (NHAmmoniac (NH₃₃)) mg/L 1.5mg/L 1.5 3
3 Arsenic Arsenic (As) (As) mg/L mg/L 0.010.01 4
4 Flouride Flouride (F) (F) mg/L mg/L 1.51.5 5
5 Iron Iron (Fe) (Fe) mg/L mg/L 0.30.3 6 6 Cadmium Cadmium (Cd) (Cd) mg/L mg/L 0.0030.003 7 7 Total Hardness Total Hardness (CaCO (CaCO₃₃)) mg/L 500mg/L 500 8 8 Mangan Mangan (Mn) (Mn) mg/L mg/L 0.40.4 9 9 Chloride (Cl‾)Chloride (Cl‾) mg/L mg/L 250250 10
10 Nitrite (NO Nitrite (NO₂₂-N)-N) mg/L 3mg/L 3 11
11 Nitrate (NO Nitrate (NO₃₃-N)-N) mg/L 50mg/L 50 12
12 PH PH (Insitu) (Insitu) - - 6.5 6.5 - - 8.58.5 13
13 Selenium Selenium (Se) (Se) mg/L mg/L 0.010.01 14
14 Cianida Cianida (CN) (CN) mg/L mg/L 0.070.07 15
15 Zinc Zinc (Zn) (Zn) mg/L mg/L 33 16
16 Sulfat (SOSulfat (SO₄₄²)²) mg/L 250mg/L 250 17
17 Copper Copper (Cu) (Cu) mg/L mg/L 22 18
18 Total Total Chrom Chrom (Cr) (Cr) mg/L mg/L 0.050.05
Parameter Mikrobiologi Parameter Mikrobiologi
Tabel 3.4 Parameter Mikrobiologi Air Hasil Desalinasi Tabel 3.4 Parameter Mikrobiologi Air Hasil Desalinasi No
No Parameters Parameters Unit Unit Regulatory LimitRegulatory Limit 1
1 E.Coli E.Coli MPN/100ML MPN/100ML 00 2
3.4.3. Sarana Steam
PT Golden Hope Nusantara memerlukan sarana pendukung berupa panas untuk menghasilkan produk-produknya, seperti yang digunakan pada plant refinery dan fraksinasi. Steam digunakan untuk memanaskan raw material , dan produk jadi. Panas tersebut dihasilkan oleh unit boiler yang menggunakan air desalinasi sebagai raw material untuk menghasilkan steam. Bahan bakar yang digunakanboiler adalah fuel oil.
Boiler merupakan alat yang menghasilkan steam bertekanan dengan cara menguapkan air. PT Golden Hope Nusantara menggunakan steam antara lain untuk memanaskan minyak dalam tanki, medium pertukaran panas pada heat exchanger dan sparging steam. Secara umum boiler dibagi menjadi 2 jenis, yaitu boiler pipa api dan boiler pipa air. Pada boiler pipa api, panas hasil pembakaran berada dalam pipa dan air berada di luar pipa. Padaboiler pipa air, air yang akan diuapkan berada di dalam pipa dan panas hasil pembakaran berada di luar pipa. Bahan bakar yang biasa digunakan pada boiler antara lain batu bara, minyak bumi, gas bumi dan cangkang kernel. Boiler yang digunakan pada PT. Golden Hope Nusantara merupakan boiler pipa api berbahan bakar MFO. Panas dari pembakaaran MFO digunakan untuk menguapkan air yang terdapat padaboiler
sehingga menghasilkan steam.
Air yang digunakan untuk memproduksi steam pada boiler merupakan air desalinasi. Air desalinasi yang berasal dari WTP akan ditransfer menujudeaerator tank. Air desalinasi kemudian dipanaskan hingga suhu 95-1030C menggunakan steam bertekanan 3 bar yang dihasilkan oleh boiler. Proses ini bertujuan mengurangi oksigen terlarut dan mempercepat proses pembentukan steam saat pemanasan di dalamboiler .
Oksigen yang terlarut dalam air desalinasi dapat menyebabkan korosi pada jalur perpipaan danboiler. Selain dengan pemanasan, proses deaerasi juga dibantu dengan penambahan oxygen scavenger, anti scalant dan alkalinity booster untuk mengatur pH air . Oxygen scavenger berfungsi sebagai penjerap oksigen terlarut pada air desalinasi. Anti scalant berfungsi sebagai anti karat yang mengikat atau mendispersikan ion-ion seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan besi (Fe) agar
tidak menempel pada dinding pipaboiler . Sedangkanalkalinity booster digunakan untuk menjaga pH air pada 10.5 hingga 11.5 dan membantu proses pengendapan Ca dan Mg. Adapun parameter kualitas air dan steam pada boiler dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut:
Tabel 3.5 Parameter Kualitas Air danSteamPada Boiler
Parameter Boiler water Steam
pH 10,5-11,5 6.5-8
TDS (ppm) 2000 max 25 max
Conductivity 3000 µs 50 max
Hydrate alkalinity(ppm) 2,5 x SiO2min
-Total alkalinity(ppm) 700 max
-Iron (as Fe) (ppm) 2 max
-Phosphate residual (ppm) 30-70
-Silica (as SiO2 ) (ppm) 150 max 5 max
Sulphite Residual (ppm) 30-50 30-50
Sumber: Data PT.Golden Hope Nusantara (2018)
Air dari deaerator tank akan dialirkan menuju boiler menggunakan High Pressure Pump (multi stage pump). Di dalam boiler, air diuapkan menggunakan panas yang dihasilkan dari proses pembakaran batu bara hingga menjadi steam pada tekanan ±14 bar. Apabila tekanan steam yang dihasilkan melebihi setting , safety valve akan terbuka dan membuang steam ke atmosfer sehingga tekanan di dalam boiler berkurang. Steamyang dihasilkan oleh boiler akan ditransfer menuju header untuk ditampung sementara sebelum dialirkan menuju plant dan deaerator tank. Kondensat yang terbentuk akan ditampung oleh steam trap. Sementara itu, air dalam boiler yang tidak menjadi steam akan dikeluarkan melalui proses blowdown. Air yang tidak menjadi steam akan menjadi pekat karena bahan-bahan kimia yang ditambahkan pada air tersebut. Air tersebut harus dikeluarkan agar tidak mengeras dalam boiler . Proses blowdown dilakukan dengan membukavalve pada bagian dasarboiler . Proses blowdown biasanya dilakukan setiap 15-20 menit
3.5.Sistem Pengendalian Mutu
secara garis besar, pengendalian mutu dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Pengendalian mutu bahan baku.
b. Pengendalian dalam proses pengolahan (work in process). c. Pengendalian mutu produk.
Tujuan pokok dari pengendalian mutu adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana proses dan hasil produk yang dibuat sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan. Dalam pengendalian mutu ini, semua kondisi barang diperiksa berdasarkan standar yang ditetapkan. Bila terdapat penyimpangan dari standar dicatat untuk dianalisis. Hasil analisis pengendalian mutu tersebut digunakan untuk dijadikan pedoman atau perbaikan sistem kerja, sehingga produk yang bersangkutan sesuai dengan standar yang ditentukan. Pelaksanaan pengawasan
mutu dan kegiatan produksi harus dilaksanakan secara terus menerus untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rencana standar agar dapat dengan segera diperbaiki. (Prawirosentono, 2004)
3.5.1. Sistem Pengendalian Proses
Proses produksi di PT GHN merupakan susunan/rangkaian berbagai unit pengolahan yang terintegrasi satu sama lain secara sistematik. Tujuan pengoperasian pabrik kimia secara keseluruhan adalah mengubah atau mengkonversi bahan baku menjadi produk yang lebih bernilai. Dalam pengoperasiannya pabrik akan selalu mengalami gangguan dari lingkungan
eksternal. Selama beroperasi, pabrik harus terus mempertimbangkan aspek keteknikan, keekonomisan, dan kondisi sosial agar tidak terlalu signifikan terpengaruh oleh perubahan-perubahan eksternal tersebut.
Diperlukan pengawasan (monitoring ) yang terus menerus terhdap operasi pabrik kimia dan intervensi dari luar (eksternal intervention) untuk mencapai tujuan operasi. Hal ini dapat terlaksana melalui suatu rangkaian peralatan (alat ukur, pengendali dan komputer) dan intervensi manusia ( plant managers, plant operators) yang secara bersama membentukcontrol system. Dalam pengoperasian
pabrik diperlukan usaha-usaha pemantauan terhadap kondisi operasi pabrik dan pengendalian proses supaya kondisi operasinya stabil.
3.5.2. Laboratorium
Laboratorium di PT. GHN memiliki peranan penting dalam menjaga kualitas produk. Kegiatannya adalah mengontrol setiap alur proses produksi dari bahan baku, produk setengah jadi, produk jadi dan produk akhir. Laboratorium
PT. GHN terdiri dari beberapa unit atau bagian, diantaranya: 1. Laboratorium proses
Tugas unit ini adalah mengontrol kualitas setiaap laju produksi yang meliputi:
a. Raw Material Incoming
Raw material CPO, dari mobil tangker ataupun dari kapal sebelum diterima harus diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan kualitasnya sesuai spesifikasi atau tidak.
b. Proses
Pada saat proses produksi pada titik-titik tertentu diperlukan adanya pengendalian kualitas dan juga merupakan tanggung jawab laboratorium proses. Kegiatannya meliputi:
Plant refinery
Sampel berupa RBDPO dan BPO dikontrol 1 jam sekali, PFAD dikontrol 4 jam sekali, dan CPO dikontrol setiap kali penarikan dari tanki baru.
Plant fraksinasi
Plant fraksinasi menggunakan system batch, kontrol kualitas dilakukan tiap batchnya dari RBDPO yang masuk, proses kristalisasi dan produknya berupa stearin dan olein.
Boiler
Air boiler dikontrol setiap 4 jam sekali sehari, hali ini bertujuan untuk menjaga efisiensi dari mesin boiler agar
Setiap produk yang dikirim ke pelanggan dilakukan pengecekan kualitasnya setiap mobil untuk memastikan
spesifikasinya sesuai.
2. Laboratorium Utama ( Main Lab)
Kegiatan-kegiatan yang ada di laboratorium utama antara lain: a. QC line
Bertugas untuk mengontrol jalannya proses finish produk Marsho dan Filling . Diantaranya mengecek bobot, tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa serta kemasan yang
digunakan di produk jadi apakah sesuai dengan TDS atau tidak.
b. Storage tank
Merupakan analisa bahan baku maupun produk yang telah dimasukkan kedalam tangki penyimpanan (Storage tank ). Unit ini melakukan pengecekan kualitas setiap hari di semua tangki penyimpanan.
c. Instrumentasi
Unit ini melakukan analisa yang menggunakan instrument seperti spektrofotometer, dan FT NIR. Laboratorium ini lebih berkaitan dengan analisa yang dilakukan secara berkala seperti analisa logam pada minyak. Untuk analisa rutinnya unit ini melakukan analisa dari sampel rutin.
Parameter-parameter yang menggunakan instrumen antara lain:
o DOBI
DOBI atau Deterioration of bleachability index adalah salah satu indikator pencapaian kualitas CPO. Nilai dari Dobi menunjukkan kemampuan dari minyak untuk dipucatkan oleh bentonit . analisa ini dilakukan dengan instrumen spektrofotometer.
Anisidine value merupakan tingkat oksidasi kedua setelah peroxide value. Analisa ini menggunakan spektrofotometer.
o Beta Karoten
Beta karoten adalah salah satu zat anti oksidan alami yang terdapat pada CPO. Analisa beta karoten dilakukan dengan instrumen spektrofotometer.
o Phosphor
Analisa phosphor ini untuk mengetahui kadar phosphor yang dihasilkan dari proses (penambahan asam phosphat). Analisa ini menggunakan instrumen
spektrofotometer.
Parameter-parameter yang rutin dilakukan untuk pengujian di laboratorium antara lain:
a. Color
Analisa color dilakukan untuk menguji warna pada minyak menggunakan alatlovibond Tintometer .
b. Free Fatty Acid
Analisa FFA dilakukan untuk menguji kadar asam lemak bebas yang terdapat pada minyak. Analisa ini dilakukan dengan titrasi asam basa dengan titran NaOH.
c. Peroxide Value
Analisa PV dilakukan untuk mengetahui oksidasi tahap pertama pada minyak (harga PV adalah jumlah indeks lemak yang telah teroksidasi). Analisa ini dilakukan dengan titrasi iodometri.
d. Iodine Value
Iodine value adalah jumlah ikatan rangkap dua pada lemak, yang menunjukan derajat ketidak jenuhan suatu lemak. Harga IV yang tinggi menunjukan ketidak jenuhan yang tinggi. Ini dapat juga digunakan sebagai indikator wujud lemak. IV tinggi
menunjukan lemak yang umumnya cair, dan sebaliknya. Analisa ini dilakukan dengan metoda iodometri.
e. Moisture
Untuk mengetahui kadar air yang terdapat dalam minyak. Analisa ini dapat menggunakan alat Karl Fisher dan Hot Plate (Gravimetri).
f. Cloud Point
Cloud Point atau titik keruh adalah suhu dimana minyak mulai menjadi jenuh sebagai hasil kristalisasi menurut pengaturan pendinginan. Titik keruh berkaitan dengan tak jenuhnya suatu
minyak.
g. Melting Point
Melting point atau titik leleh adalah suhu dimana suatu sampel lemak mengubah keadaan dari padat ke cair.
h. Salt content
Analisa ini untuk mengetahui kadar garam margarine. Analisa ini dilakukan dengan metoda Argentometri.
i. pH
Analisa ini menggunakan sebuah alat yang disebut pH meter untuk mengetahui derajat keasaman sampel air.
j. Total Alkalinity
Merupakan konsentrasi total dari basa yang terkandung dalam air yang dinyatakan dalam ppm setara dengan kalsium karbonat. Analisa ini dilakukan dengan titrasi asam basa sebagai titrannya adalah asam sulfat.
k. PP Alkalinity
PP alkalinity adalah jumlah kapasitas suatu air yang diperlukan untuk menetralkan suatu basa. Analisa ini dilakukan dengan titrasi asam basa sebagai titrannya adalah asam sulfat.
l. Hardness
Hardness atau kesadahan merupakan salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air. Kesadahan terutama disebabkan oleh
keberadaan ion-ion kalsium dan magnesium di dalam air. Analisa ini dilakukan dengan titrasi komplek sometri menggunakan larutan EDTA sebagai titrannya.
m. Conductivity
Conductivity adalah sering disebut juga daya hantar listrik (DHL) yaitu gambaran numeric dari kemampuan air untuk meneruskan listrik. Analisa ini menggunakan alat Conductometer .
n. TDS
Total Dissolved Solids atau TDS adalah benda padat yang terlarut yaitu semua mineral, garam, serta kation-anion yang terlarut di air. Analisa ini dilakukan dengan menggunakan TDS meter.
3.5.3. Pemilahan dan Pengemasan Produk
Produk yang dihasilkan oleh PT. Golden Hope Nusantara dijual dalam skala industri dengan menggunakan kapal dengan kapasitas 1.500 ton sampai dengan 20.000 ton. Berikut ini spesifikasi bahan baku dan produk yang ada di PT. GHN :
Tabel 3.6 Spesifikasi Bahan Baku Crude Palm Oil
Crude Oil A B
IV 52,5-53,5 51,5 min
FFA 3,5 % max 4,5 % max
DOBI 2,5 min 2,3 min
M&I 0,25 % max 0,25 % max
PV 2,5 max 4,0 max
AnV 5,0 max 5,0 max
Tabel 3.7 Data Spesifikasi Refined Bleached Deodorized Palm Oil Internal
RBDPO A B C D
IV 52,0 min 52,0 min 51,0 min 51,0 min FFA 0,05% max 0,05%
max
0,1% max 0,1 % max
Color 1,5 R max 2,0 R max 2,5 R max 3,0 R max PV 1,0 max 1,0 max 1,0 max 2,0 max M&I 0,1% max 0,1% max 0,1% max 0,1% max
Sumber: Data spesifikasi internal PT. GHN (2018).
3.6.Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Kondisi darurat membutuhkan kesiapan karyawan yang tahu siapa berbuat apa. Ini bukan merupakan suatu kondisi yang diketahui setiap orang sebagaimana pekerjaan rutin mereka, sehingga sering kali orang tidak tahu harus berbuat apa. Suatu jalur Komando harus ditetapkan sehingga wewenang diberikan dan diterima oleh setiap orang. Setelah itu, struktur kerja tersebut dibiasakan kepada para karyawan dengan cara pelatihan/simulasi. Hanya dengan melakukan latihan terus-menerus akan memuluskan peran dan tanggung jawab setiap orang. Juga bagi karyawan lain yang mendapatkan wewenang/tanggung jawab apapun dapat menjalankan perannya.
Keadaan darurat dibatasi oleh terjadinya: - Kebakaran
- Ledakan
- Tumpahan/bocoran B3 atau Limbah B3, dan tumpahan Crude Palm Oil (CPO)
- Dan keadaan darurat lainnya.
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja bertujuan untuk meningkatkan kesiagaan karyawan jika terjadi keadaan darurat di area PT. Golden Hope Nusantara pada setiap kejadian yang tidak diduga atau dikehendaki yang mana meliputi kecelakaan, cedera, penyakit, dan keadaan darurat.
a. Untuk meningkatkan respon setiap kejadian, kecelakaan, cedera, dan penyakit di tempat kerja.
b. Untuk memandu metode yang paling efektif dalam menangani setiap insiden, kecelakaan , cedera, dan penyakit.
c. Mengurangi potensi bahaya dan risiko untuk karyawan dan potensi kerusakan properti atau peralatan
Keadaan darurat merupakan suatu keadaan yang tidak direncanakan atau kecelakaan yang terjadi dan dapat membahayakan kesehatan, keselamatan pekerja, masyarakat sekitar, dan berpotensi merusakan lingkungan kerja dan lingkungan sekitarnya. Situasi yang tidak direncanakan dan tidak diduga dalam urutan peristiwa yang terjadi melalui kombinasi dari penyebab yang mengakibatkan:
- Bahaya fisik (Cidera, sakit, atau penyakit) untuk seseorang. - Kerusakan properti.
- Hampir celaka.
- Kombinasi dari unsur diatas.
Identifikasi terjadinya hal ini mengacu pada:
- HIRADC ( Hazard Identification Risk Assessment and Determination Control ).
- Dokumen hukum atau persyaratan lainnya. - Kecelakaan, kejadian, dan situasi darurat.
Perusahaan menyediakan beberapa sarana bila kejadian darurat terjadi, yaitu: - Emergency Response Team (ERT)
Suatu tim yang dibentuk, dilatih, dan diberi kewenangan untuk melakukan pencegahan dan penanganan keadaan darurat serta pemulihannya. Seluruh
anggota ERT harus menjalani pemeriksaan kesehatan berkala oleh Dokter perusahaan untuk memastikan bahwa setiap anggota ERT dapat berpartisipasi dalam kegiatan ERT. Anggota ERT wajib melakukan
Pelatihan yang dimaksud ialah kebakaran, ledakan, bencana, tumpahan limbah B3.
Emergency Response Team bertanggung jawab dalam mengidentifikasi kebutuhan, memeriksa, mengevaluasi dan memelihara peralatan perlindungan personil secara berkala agar alat tersebut dapat digunakan pada saat keadaan darurat terjadi.
- Pusat Kontrol
Suatu tempat dimana informasi mengenai keadaan darurat diolah dan disebarluaskan kepihak-pihak yang berkepentingan dalam pencegahan, penanganan, dan pemulihan keadaan darurat. Adapun lokasi pusat control
adalah di Pos Keamanan.
- Evakuasi
Suatu tindakan penyelamatan jiwa manusia dan barang-barang dengan memindahkannya dari kondisi area atau lingkungan yang bersifat mengancam ke area atau lingkungan yang lebih aman.
- Lokasi Titik Evakuasi (Tempat Berkumpul)
Suatu tempat tertentu dan terpilih yang dianggap aman terletak diluar gedung dan ditentukan sebagai area tempat tujuan penampungan sementara dalam tindakan evakuasi.
Setiap unit bertanggung jawab untuk mencegah terjadinya keadaan darurat dengan selalu memperhatikan dan melaksanakan prosedur dan instruksi kerja dengan sebaik-baiknya.
Rencana Persiapan Tanggap Darurat adalah bertanggung jawab kepada komite OSH.
a. Komite OSH
1. Untuk memastikan bahwa rencana tanggap darurat kami adalah sesuai dengan prosedur darurat yang direkomendasikan.
2. Untuk meninjau rencana tahunan tanggap darurat dalam mengambil pertimbangan potensi proses baru, bahan baku, bangunan baru, fasilitas baru atau terkait lainnya di penyulingan dan pembuatan minyak goreng
sawit dan produk berbasis minyak nabati terkait.
3. Untuk membuat program pelatihan tahunan yang sesuai untuk semua individu.
4. Untuk membuat pelatihan tahunan dan memperhitungkan kekurangan dalam rencana tanggap darurat yang ada.
b. Asst Vice President I (Administrasi)
1. Untuk memeriksa dan menyetujui persiapan tanggap darurat dan rencana tanggap darurat.
c. OSH Departement
1. Ketua Keamanan mewakili bagian OH&S, memberikan nasihat atau instruksi, memantau dan menindaklanjuti semua rencana tanggap darurat atau program yang ditetapkan oleh pemimpin Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
d. Kepala Department (HoD)
1. Memastikan tanggap darurat sudah sesuai dan ditempatkan di daerah yang berpotensi.
2. Merekomendasikan pelatihan persiapan tanggap darurat kepada karyawan.
3. Laporan kecelakaan/kejadi kepada komite Keselamatan, Kesehatan, dan Kerja.
e. Karyawan
1. Mengikuti persiapan tanggap darurat dan prosedur tanggap darurat. 2. Mengikuti intruksi dan jalur evakuasi.
Dalam keadaan darurat atau terjadi insiden di lokasi pabrik, Karyawan yang bekerja pada saat itu harus menghubungi nomor kontak darurat. Nomor kontak darurat ditempatkan secara strategis di seluruh area ataupun di area yang mempunyai potensi tinggi/risiko.
3.6.1. Alat Pelindung Diri (APD)
Alat pelindung diri diberikan kepada karyawan/tamu/pihak ketiga yang berada ditempat kerja. Pemeliharaan alat pelindung diri menjadi tanggun jawab user/pengguna. Apabila ditemukan karywan yang tidak memakai APD pada saat melakukan pekerjaan ditempat kerja maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan. Karena pemakaian APD yang tidak disiplin merupakan salah satu bentuk tindakan berbahaya yang merupakan faktor penyebab kecelakaan yang paling tinggi. Adapun jenis-jenis APD yang digunakan di PT. GHN adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.8 Daftar Alat Pelindung Diri PT. Golden Hope Nusantara
NO APD SPESIFIKASI
1 Sepatu/bot keselamatan
Mematuhi EN 345, ANSI Z41 atau standar internasional yang setara lainnya
Pelindung ujung jari dari baja
Alas tengah dari baja anti karat untuk perlindungan terhadap paku
Sistem cepat lepas
2 Bot karet
keselamatan Material : Karet
3
Bot untuk petugas
pemadam kebakaran
Pelindung ujung jari dari baja
Mematuhi EN 345 atau standar internasional yang setara lainnya
4 Sarung tangan katun
Mematuhi EN 420 atau AS/NZS 5812 atau standar internasional yang setara lainnya
kulit
Anti benda tajam atau runcing, kayu atau barang yang menghasilkan bahaya serupa
6 Sarung tangan kimia
Mematuhi EN 374 atau standar internasional lainnya
7 Sarung tangan las
Mematuhi EN 12477 atau standar internasional yang setara lainnya
8
Sarung tangan untuk
pemadam kebakaran
Mematuhi EN 659 atau standar internasional yang setara lainnya
9
Helm
Keselamatan dan tali dagu
Mematuhu EN 397, ANSI Z89,1 , atau standar internasional yang setara lainnya
10
Helm untuk petugas
pemadam kebakaran
Mematuhi EN 443 atau standar internasional yang setara lainnya
11
Sumbat
telinga sekali pakai
Mematuhi EN 352,2 atau standar internasional yang setara lainnya 12 Sumbat telinga yang dapat dipakai lagi
Mematuhi EN 352,2 atau standar internasional yang setara lainnya
terpasang pada helm
14 Tutup Telinga Mematuhi EN 352,4 atau standar internasional yang setara lainnya
15 Kacamata Keselamatan
Mematuhi EN 166 atau ANSI Z89,1 atau standar internasional yang setara lainnya
16 Kacamata Kimia
Mematuhi ANSI Z87,1 atau standar internasional yang setara lainnya
Pas pada sebagian besar kacamata
17 Kacamata Las Mematuhi EN 169 atau standar internasional yang setara lainnya
18 Pelindung wajah kimia
Jendela polikarbonat untuk perlindungan terhadap benturan
19 Pelindung wajah las
Mematuhi EN 169 atau standar internasional yang setara lainnya 20 Alat bantu pernafasan dengan selang udara segar
Mematuhi EN 138 atau standar internasional yang setara lainnya
21 Masker penuh Mematuhi EN 136 atau standar internasional yang setara lainnya
22 Masker setengah
Mematuhi EN 140 atau standar internasional yang setara lainnya
23 Saringan
Gas dan uap organik dan anorganik :
setara lainnya
Pestisida, mematuhi EN 141 atau standar internasional yang setara lainnya
Asbestos, Pengecatan, Partikel : Mematuhi EN 143 atau standar internasional yang setara lainnya
24 Masker debu
Untuk partikel yang dihasilkan oleh mekanis atau panas : Mematuhi EN 149 atau standar internasional
yang setara lainnya
25 Jas Hujan Karet atau karet campuran
26 Celemek kimia
Perlindungan terhadap percikan ketika bekerja dengan asam, zat yang dapat membakar kulit, dan bahan kimia lainnya
27
Baju kerja kimia untuk percikan
kimia ringan Material Tyrex atau setara
28 Jaket/Celemek las
Mematuhi EN 470-1 atau standar internasional yang setara lainnya 29 Pakaian pelindung untuk petugas pemadam
Mematuhi EN 469 atau standar internasional yang setara lainnya
30 Hamess
penahan jatuh
Mematuhi EN 361 atau standar internasional yang setara lainnya
31
Tali
goncangan
32
Karabiner dengan sistem pengunci
Mematuhi EN 362 atau standar internasional yang setara lainnya
3.7. Tata Letak Pabrik
Secara umum tata letak pada PT GHN Kotabaru terdiri dari kantor, pabrik ( plant ), gudang, tank farm, Laboratorium, tempat penimbangan mobil tangki/container , dan saran penunjang produksi lainnya. Tata letak PT GHN dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 1.
3.8. Pengolahan Limbah Pabrik
PT. GHN Kotabaru sangat memperhatikan masalah limbah yang merupakan hasil sampingan dari proses produksi serta limbah yang berasal dari aktivitas perusahaan lainnya. Jenis limbah yang dihasilkan dari proses produksi PT. GHN Kotabaru terdiri dari limbah padat dan limbah cair. Kedua jenis limbah ini diolah dengan cara yang berbeda sebelum dibuang ke lingkungan.
a. Limbah Padat
Limbah padat berupa spent earth, jerigen bekas, dan karung plastik dikumpulkan pada tempat yang telah disediakan untuk penanganan lebih lanjut. Pada proses produksi dihasilkan limbah berupa spent earth yang merupakan buangan dari niagara filter hasil proses bleaching . Spent earth memiliki kandungan minyak sekitar 19-25%. Limbah ini tidak ditangani langsung di PT GHN. Limbah ini dikirim dan diolah oleh pihak ketiga yaitu PT. Cindra Kasih.
b. Limbah Cair
Pengolahan air limbah PT. Golden Hope Nusantara memiliki fasilitas waste water treatment plant . Sistem pengolahan yang diterapkan pada WWTP saat ini menggunakan sistem kimia, fisika, dan biologi. Air limbah yang dihasilkan dari proses produksi berkisar 8m3/jam atau setara dengan 1.928m3/hari - 200m3/hari. Proses berlangsung secara
kontinyu. Sistem yang diterapkan merupakan gabungan dari sistem DAF (dissolved air floatation) dan Clarifier yaitu sistem yang berfungsi untuk memisahkan minyak, lumpur, scum (buih) yang
terbawa dalam air limbah setelah melalui proses kimia fisika.
Berikut adalah bagian-bagian dari sistem Waste Water Treatment Process: a. Fat Trap
Fat trap berfungsi sebagai tempat pemisah air dan minyak sebelum masuk ke proses WWTP, dari hasil pemisahan tersebut minyak akan dikumpulkan, kemudian air limbah akan diteruskan ke proses berikutnya yaitu EQ( Equalizing Tank ).
b. EQ ( Equalizing Tank )
EQ Tank berfungsi sebagai tempat untuk menghomogenkan air limbah, dan didalamnya terdapat sebuah mixer yang beroperasi secara otomatis. Setelah air limbah homogen, air limbah akan dialirkan ke coagulation dan floculation tank dengan dua pompa yang berjalan secara otomatis. Kapasitas dari EQ tank 80m3.
c. Coagulation and Floculation
Coagulation and flocculation tank berfungsi sebagai tempat pengolahan dan pencampuran chemical yang dicampurkan ke dalam
air limbah, yaitu:
o Koagulan berfungsi sebagai pembentuk flok pada air limbah. o Kaustik Soda berfungsi untuk menaikkan pH air limbah.
o Polymer sebagai flokulan berfungsi sebagai membesarkan bentuk
flok pada air limbah.
Didalam tangki koagulan dan flokulan terdapat tiga buah mixer yang berfungsi sebagai mempercepat proses pencampuran chemical kedalam air limbah. Setelah air limbah sudah tercampur dengan chemical maka akan diteruskan secara gravitasi ke DAF ( Dissolved Air Flotation) Tank .
diserap oleh absorben dan juga akan menyerap suspensi koloid (gum dan resin) serta hasil degradasi minyak misalnya peroksida. Daya pemucatan bleaching clay disebabkan karena ion Al3+ pada permukaan partikel adsorben dapat mengadsorbsi partikel zat warna. Daya pemucatan tersebut tergantung perbandingan antara SiO2 dan Al2O3 dalam bleaching clay.
RBDPO ( Refined, Bleached, and Deodorized Palm Oil ) ialah CPO yang telah melalui proses degumming menggunakan asam fosfat, bleaching menggunakan bleaching earth, serta deodorizing dengan memanfaatkan panas. Proses degumming bertujuan mengikat impurities seperti getah dan logam. Kemudian dilakukan bleaching untuk menghilangkan asam fosfat dan dilanjutkan dengan filtrasi. Hasil pada proses ini disebut bleached palm oil (BPO). Selanjutnya, dilakukan proses deodorizing untuk menghilangkan free fatty acid (FFA), senyawa penyebab bau, dan pigmen serta menurunkan warna. Hasil pada proses ini
disebut RBDPO (Hassan, Ani, & Syahrullail, 2016). Komposisi asam lemak RBDPO tidak jauh berbeda dengan CPO. Hanya saja, kandungan asam lemak bebas dalam RBDPO sudah diminimalkan. RBDPO mengandung banyak asam palmitat dan asam oleat, diikuti dengan asam stearat, linoleat, dan miristat. (O'Brien, 2004)
2.3.3. Deodorizing
Deodorizing adalah suatu tahap proses pemurnian minyak yang bertujuan untuk menghilangkan bau dan rasa ( flavor ) yang tidak enak dalam minyak. Prinsip proses deodorisasi yaitu penyulingan minyak dengan uap panas dalam tekanan atmosfer atau keadaan vakum. Proses deodorisasi perlu dilakukan terhadap minyak yang digunakan untuk bahan pangan. Beberapa jenis minyak yang baru di ekstrak mengandung flavour yang baik untuk tujuan bahan pangan, sehingga tidak memerlukan proses deodorisasi misalnya lemak susu, lemak coklat, dan minyak olive. Dalam penggunaan minyak dan lemak diperusahaan pembuatan margarine
dibutuhkan minyak dan lemak yang tidak mempunyai rasa dan bau. Oleh karena itu perlu dilakukan penghilangan bau dan cita rasa yang ada. Proses deodorisasi dilakukan pada suhu tinggi (240-270ᴼC) dan kondisi
DAF tank berfungsi sebagai pemisah air limbah menjadi lumpur berat, lumpur ringan, dan air bersih. Lumpur berat dan lumpur ringan akan diteruskan ke dalam Sludge Holding Tank , sedangkan air bersih akan diteruskan ke MBBR 1 (micro bed biofilm reactor ). Didalam prosesnya DAF dibantu oleh DAC ( Dissolve Air Circulation) yang berfungsi sebagai pembentuk butiran-butiran udara yang sangat halus, butiran-butiran udara ini yang membantu sludge ringan untuk
mengapung dipermukaan sehingga akan disapu oleh scrapper . e. MBBR 1 dan MBBR 2 ( Micro Bed Biofilm Reactor )
MBBR berfungsi sebagai pengolahan biologi dari air limbah yang dapat menurunkan COD (Chemical Oxygen Demand ) dan BOD ( Biological Oxygen Demand ) secara signifikan. Didalam MBBR terdapat media yang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi mikroba dan terdapat juga DO ( Dissolved Oxygen) sebagai supply oksigen bagi mikroba. Kapasitas tamping dari masing-masing MBBR adalah 250m3. f. Activated Sludge Holding Tank
Activated sludge tank berfungsi sebagai pengolahan biologi dari air limbah dengan menggunakan lumpur aktif yang juga dapat menurunkan COD dan BOD secara signifikan. Didalam Activated Sludge Holding Tank tidak terdapat kaldness akan tetapi hanya terdapat DO yang berfungsi sebagai supply oksigen bagi bakteri. Kapasitas tampung dari Activated Sludge Holding Tank adalah 400m3. Air limbah akan diteruskan menuju Clarifier secaraover flow.
g. Clarifier
Clarifier berfungsi sebagai tempat untuk menurunkan TSS (Total Suspended Solid ) dari air limbah. Kapasitas dari clarifier adalah 162m3. Di dalamclarifier terdapat scrapper bagian atas yang berfungsi untuk menyapu lumpur ringan kemudian akan diteruskan ke dalam scum tank (tangki buih) dan bagian bawah berfungsi sebgaai penyapu lumpur yang masih berat akan diteruskan ke MBBR 1 atau ke Sludge Holding Tank . Hasil air bersih dari proses clarifier akan dikumpulkan
h. Break Tank
Break Tank berfungsi sebagai tempat untuk penampungan air bersih dari hasil clarifier dengan kapasitas 30m3.
i. Scum Tank
Scum Tank berfungsi sebagai tempat penampungan lumpur ringan dari clarifier yang akan diteruskan menuju MBBR 2.
j. Carbon Filter
Carbon Filter berfungsi sebagai filtrasi terakhir dari proses WWTP yang mana akan menurunkan TSS, menghilangkan bau, dan menjernihkan hasil akhir WWTP.
k. Sludge Holding Tank
Sludge Holding Tank berfungsi sebagai tempat penampungan lumpur ringan dan lumpur berat dari sistem WWTP yang akan diteruskan lagi ke Filter Press.
l. Filter Press
Filter Press berfungsi sebagai pengolahan untuk lumpur hasil dari sisa proses WWTP. Lumpur yang sudah di proses pada Filter Press akan menjadi Cake Sludge ± 6 ton/bulan. Cake sludge yang sudah terbentuk dan ditampung didalam “bag ” (kantong) akan dikelola oleh pihak ketiga.
Sumber-sumber Air Limbah di PT. Golden Hope Nusantara 1. Blowdown Boiler .
2. Tumpahan Produksi. 3. Pembersih Lantai. 4. Air Cooling Tower .
5. Hasil Pencucian Alat-Alat Lab. 6. Air Pencucian Filter Leaf . 7. Limbah Hasil Produksi.
Karakteristik Air Limbah di PT. Golden Hope Nusantara
- COD <11000 mg/L - BOD <8000 mg/L - pH 5-7
BAB IV
MANAJEMEN PABRIK
4.1. Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan misi membantu perusahaan untuk selalu berupaya mencapai keberhasilan perusahaan didukung oleh kerja sama para karyawan.
4.1.1. Visi
Mitra anda dalam hasil berkelanjutan 4.1.2. Misi
a. Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan hasil yang berkelanjutan, dapat dilacak, dan kelapa sawit berkualitas berdasarkan produk makanan aman yang memenuhi atau melebihi kepuasan pelanggan melalui masyarakat, integrasi dengan hulu, serta penelitian dan pengembangan.
b. Berusaha menghasilkan penghargaan finansial kepada pemegang saham dengan cara keunggulan operasional, standar kinerja tinggi, dan pengembangan berkelanjutan dengan Lean Six Sigma.
c. Kesuksesan kami berdasarkan karyawan. Kami memperlakukan satu sama lain dengan hormat dan mengharapkan setiap orang dapat memajukan rasa bertanggung jawab. Kami menerima secara kompetitif, giat, dan menjunjung tinggi integritas, menyediakan kesempatan yang setara untuk pengembangan dan kemajuan karyawan.
d. Kami berharap melalui pendekatan yang sungguh-sungguh, dan melaksanakan dialog, Kami akan sanggup untuk meningkatkan, mengubah, dan mewujudkan permintaan dan harapan dari pemegang saham.
4.2. Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi PT. Golden Hope Nusantara secara garis besar terdapat pada gambar 4.1:
1. Kepala Departemen ( Head of Department )
Kepala Departemen bertanggung jawab terhadap karyawan, pengembangan sumber daya dan manajemen sehari-hari dalam departemen masing-masing dan menyiapkan prosedur untuk mendukung seluruh kegiatan yang dilakukan oleh organisasi.
Tanggung Jawab Kepala Departemen ( Head of Department ):
Untuk merencanakan dokumen dan menetapkan praktek kualitas
organisasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pelanggan standar industri dan persyaratan peraturan.
Untuk merencanakan, menerapkan, dan mengelola keuangan,
infrastruktur, alur kerja, dan tenaga kerja sumber daya untuk departemen masing-masing.
Untuk memberikan pelatihan, bimbingan, dan pembinaan kepada
anggota tim masing-masing departemen yang ditetapkan oleh organisasi.
Mengkoordinasikan dan mengarahkan sistem pengendalian mutu
yang ditetapkan dalam organisasi untuk memastikan produksi produk berkualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Untuk memastikan implementasi ISO 9001, HACCP, OHSAS
18001, ISO 14001, RSPO, ISO 22000, KOSHER, dan HALAL berjalan sesuai dengan instruksi.
Untuk menanamkan budaya kualitas dan memimpin pelaksanaan
Sistem Manajemen Mutu berdasarkan Sistem Manajemen Mutu ISO dalam organisasi.
Menjaga kualitas dan memperbarui dasar hukum perusahaan
pada pelanggan, dan mematuhi persyaratan hukum dan peraturan internasional dalam kaitannya dengan spesifikasi produk, keamanan pangan, dan masalah kualitas.
Memastikan manajemen yang efektif termasuk penyelidikan,
implementasi tindakan perbaikan, dan memberikan solusi terhadap ketidaksesuaian produk yang dihasilkan.
Menjaga hubungan dekat dengan pembeli dan instansi
pemerintahan seperti Majelis Ulama Indonesia, Lembaga Pengkaji Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika, Departemen Kehatan, dll;
Untuk memberikan saran dan layanan teknis pada pertanyaan
yang timbul dari keluhan dan permintaan pelanggan.
Untuk melakukan tugas dengan penuh tanggung jawab yang
diberikan dan didelegasikan oleh Perusahaan.
Kewenangan Kepala Departemen ( Head of Department ):
Berwenang untuk menghentikan operasi pabrik atau pengepakan
atau pengiriman jika operasi ditemukan menyimpang dari kondisi proses yang telah ditetapkan atau prosedur operasi standar yang
dapat menyebabkan lepas-spesifikasi kualitas jangka panjang dan keamanan pangan atau peralatan/instrument pabrik dioperasikan
dalam kondisi tidak aman berdasarkan kesepakatan antara General Manajer dan Produksi.
Berwenang untuk memberikan keputusan terhadap bahan baku,
proses, atau barang jadi telah siap untuk dilakukan pengiriman jika kualitas diluar batas kendali tapi masih dalam spesifikasi
kontrak.
Berwenang untuk meningkatkaan Tindakan Perbaikan kepada
semua pihak jika operasi ditemukan menyimpang dari prosedur operasi standar, yang dapat menyebabkan masalah keamanan pada kualitas produksi.
Berwenang untuk mengunjungi dan berdiskusi dengan pelanggan
tentang masalah kualitas untuk perbaikan lebih lanjut pada kualitas produk dan jasa.
Berwenang untuk mengeluarkan sertifikat analisis dan spesifikasi
produk kepada pihak terkait untuk tujuan evaluasi bisnis masa depan.
Tanggung Jawab Non-terapan Kepala Departemen ( Head of Department ):
Kesehatan, Keselamatan, & Lingkungan
Untuk mengamati dan menerapkan prinsip kerja K3 (Keamanan,
Kesehatan, & Keselamatan Kerja) dan akan terus diperbarui dari waktu ke waktu yang berdasarkan UU No.1 tahun 1970, UU No.21 tahun 2003, UU No. 13 tahun 2003, Peraturan Menteri
Tenaga Kerja RI No. PER-5/MEN/1996.
Untuk menerapkan sikap kerja yang aman dan ramah lingkungan
sehat kepada jajaranya.
Untuk memastikan bahwa jajarannya telah memahami prinsip
dasar keselamatan dan kesehatan kerja serta mengerti masalah lingkungan.
Untuk melaporkan semua kecelakaan atau situasi potensial
kecelakaan ke Eksekutif HSE, setiap anggota dari tim manajemen & setiap anggota Komite keselamatan.
Untuk membantu atau berpartisipasi dalam acara keamanan,
Kesehatan, Keselamatan lingkungan yang diselenggarakan oleh Badan/Lembaga yang didukung oleh perusahaan.
Kebijakan & Prosedur Kepala Departemen ( Head of Department ):
Untuk mematuhi aturan dan peraturan PT. Golden Hope
Nusantara/Minamas Plantation.
Untuk membantu atau berpartisipasi dalam acara apapun yang
diselenggarakan oleh setiap Badan/Lembaga yang didukung oleh perusahaan untuk mengangkat citra perusahaan.
2. Executive
Executive bertanggung jawab untuk membantu Head of Department untuk kepagaiwan, pengembangan sumber, dan manajemen sehari-hari departemen masing-masing pada perusahaan dan prosedur untuk mendukung seluruh kegiatan yang dilakukan oleh organisasi.
Tanggung Jawab Executive:
Melaporkan langsung kepada Head of Department .
Membantu HoD dalam administrasi umum departemen dan
bertindak atas namanya dalam ketidakhadirannya.
Pastikan menjalankan operasional departemen terkait dengan
baik dan benar termasuk pembagian tugas kerja, pengaturan pergeseran, dan perubahan jam kerja karyawan.
Melacak dan memelihara catatan penolakan produk, proses
penyimpanan, dan keluhan pelanggan dan menjamin pelaksanaan langkah-langkah yang diperlukan telah disetuju untuk menghindari mengulangi kesalahan yang sama.
Mengkaji hasil dan menyetujui kualitas bahan baku yang masuk,
minyak saat proses, dan minyak hasil olahan telah berada dalam batas kendali/spesifikasi.
Untuk menyediakan umpan balik dan rekomendasi hasil
pemeriksaan dan pengujian untuk personil pabrik dan memastikan pemisahan yang tepat dari produk berdasarkan pada kualitas secara tepat waktu.
Implementasi ISO 9001, HACCP, OHSAS 18001, ISO 14001,
dan HALAL di departemen masing-masing dan memelihara catatan yang baik dan tepat dari semua kegiatan yang berkaitan dengan operasional Departemen.
Memberikan pelatihan dan melakukan cross-check kualifikasi
pengujian dari waktu ke waktu pekerja baru dan yang sudah ada.
Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Perusahaan.
Kewenangan Executive:
Berwenang untuk memberikan keputusan apakah bahan baku,
dalam proses barang jadi siap untuk dikirim jika kualitas berada diluar batas kendali tapi masih dalam spesifikasi kontrak.
Berwenang untuk menghentikan operasional pabrik, pengepakan
atau pengiriman jika operasi ditemukan penyimpang dari kondisi proses diijinkan atau prosedur operasi standar yang dapat menyebabkan penyimpangan spesifikasi kualitas jangka panjang dan keamanan pangan atau pabrik dioperasikan dalam kondisi tidak aman, atas kesepakatan antara bagian produksi, QC, dan wakil presiden I.
Berwenang untuk meningkatkan tindakkan perbaikan kepada
semua pihak jika operasi ditemukan menyimpang dari prosedur operasi standar, yang dapat menyebabkan kualitas dan masalah keamanan pada produk yang dihasilkan.
Berwenang untuk mengeluarkan sertifikat analisis dan
spesifikasi produk kepada pihak terkait untuk tujuan evaluasi untuk bisnis masa depan.
Tanggung Jawab Non-terapan lainnya Executive: Kesehatan, Keselamatan, & Lingkungan
Untuk mengamati dan menerapkan prinsip kerja K3 (Keamanan,
Kesehatan, & Keselamatan Kerja) dan akan terus diperbarui dari waktu ke waktu yang berdasarkan UU No.1 tahun 1970, UU No.21 tahun 2003, UU No. 13 tahun 2003, Peraturan Menteri
Tenaga Kerja RI No. PER-5/MEN/1996.
Untuk menerapkan sikap kerja yang aman dan ramah lingkungan
sehat kepada jajaranya.
Untuk memastikan bahwa jajarannya mengerti prinsip dasar K3
dan menyadari masalah lingkungan.
Untuk melaporkan semua kecelakaan atau situasi potensial
kecelakaan ke Eksekutif HSE, setiap anggota dari tim manajemen & setiap anggota Komite keselamatan.
Untuk membantu atau berpartisipasi dalam acara keamanan,
Kesehatan, Keselamatan lingkungan yang diselenggarakan oleh Badan/Lembaga yang didukung oleh perusahaan.
3. Clerk
Clerk bertanggung jawab untuk melakukkan tugas administrasi rutin, pekerjaan administrasi umum dan memelihara sistem pengarsipan yang efektif untuk catatan masing-masing departemen dan mendukung seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Departemen.
Tanggung JawabClerk :
Melakukan tugas administrasi, yang meliputi mengetik,
pengarsipan, pengindeksan, memelihara catatan, menyiapkan agenda dan waktu untuk pertemuan departemen.
Mengkompilasi data departemen yang diperlukan untuk laporan
bulanan masing-masing Departemen
Membantu HoD dan executive untuk memperbarui catatan
manual dan prosedur di bawah pengawasan masing-masing departemen.
Membantu HoD untuk memperbarui catatan kualitas yang
diperlukan untuk Rapat Manajemen, Rapat Koordinasi Mingguan, Bulanan, dan Rapat lainnya.
Pekerjaan administrasi umum seperti mencatat, kompilasi, da nisi
formulir cuti tahunan, bentuk lembur, form cuti sakit, klaim mileage perwakilan departemen untuk HRD & Departemen Administrasi.
Menjalani setiap tugas lain yang dilimpahkan oleh Perusahaan.
Kewenangan Clerk :
Melakukan Internal Audit secara berkala ke seluruh departemen (
Khusus QA Clerk )
Berwenang untuk mempersiapkan sertifikat analisis untuk
pertujuan tanda tangan HoD/ Executive.
Berwenang untuk pengemasan dan mengirim sampel melalui pos
setempat atau kurir apabila diminta oleh pelanggan internal dan eksternal.
Berwenang untuk kunci dalam Surat Perintah Kerja, LPR, dan
LPS dalam sistem SAP untuk persetujuan HoD. Tanggung Jawab Non-terapan lainnyaClerk :
Untuk mengamati dan menerapkan prinsip kerja K3 (Keamanan,
Kesehatan, & Keselamatan Kerja) dan akan terus diperbarui dari waktu ke waktu yang berdasarkan UU No.1 tahun 1970, UU No.21 tahun 2003, UU No. 13 tahun 2003, Peraturan Menteri
Tenaga Kerja RI No. PER-5/MEN/1996.
Untuk menerapkan sikap kerja yang aman dan ramah lingkungan
sehat kepada jajaranya.
Untuk memastikan bahwa jajarannya mengerti prinsip dasar K3
dan menyadari masalah lingkungan.
Untuk melaporkan semua kecelakaan atau situasi potensial
kecelakaan ke sekretariat Komite Keselamatan, setiap anggota tim manajemen, setiap anggota Komite Keselamatan atau anggota dari Seksi Keamanan.
Untuk membantu atau berpartisipasi dalam acara keamanan,
Kesehatan, Keselamatan lingkungan yang diselenggarakan oleh Badan/Lembaga yang didukung oleh perusahaan.
4. Operator
Operator bertanggung jawab untuk kegiatan rutin dan memastikan hasil waktu yang akurat. Dapat diandalkan dan mendukung seluruh kegiatan yang dilakukan oleh organisasi.
Tanggung Jawab Operator:
Melaporkan langsung pekerjaan ke Executive.
Pastikan semua data pengujian atau hasil dicatat dalam lembar
kerja yang ditentukan. Seluruh catatan harus dapat dibaca dan permanen. Setiap kesalahan dalam pencatatan, perhitungan, dan sebagainya harus segera ditulis ulang dan ditandatangani oleh orang yang bertanggung jawab untuk perusahaan.
Untuk segera menginformasikan pihak-pihak terkait pada setiap
Memastikan kelancaran pekerjaan yang dikerjakan pada saat
HoD dan Executive tidak di tempat.
Memastikan implementasi Sistem Manajemen Mutu yang
berlaku dalam Perusahaan.
Selalu siap menjalankan tugas lain yang dilimpahkan oleh
Perusahaan.
Kewenangan Operator:
Menghentikan orang tanpa izin untuk memasuki area kerja.
Tanggung Jawab Non-terapan lainnya Operator: Kesehatan, Keselamatan, & Lingkungan
Untuk mengamati dan menerapkan prinsip kerja K3 (Keamanan,
Kesehatan, & Keselamatan Kerja) dan akan terus diperbarui dari waktu ke waktu yang berdasarkan UU No.1 tahun 1970, UU No.21 tahun 2003, UU No. 13 tahun 2003, Peraturan Menteri
Tenaga Kerja RI No. PER-5/MEN/1996.
Untuk menerapkan sikap kerja yang aman dan ramah lingkungan
sehat kepada jajaranya.
Untuk memastikan bahwa jajarannya mengerti prinsip dasar K3
dan menyadari masalah lingkungan.
Untuk melaporkan semua kecelakaan atau situasi potensial
kecelakaan ke Eksekutif HSE, setiap anggota dari tim manajemen & setiap anggota Komite keselamatan.
Untuk membantu atau berpartisipasi dalam acara keamanan,
Kesehatan, Keselamatan lingkungan yang diselenggarakan oleh Badan/Lembaga yang didukung oleh perusahaan.
5. Attendant
Tanggung Jawab Attendant :
Melaporkan pekerjaan kepada Operator.
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi atau yang telah
diatur oleh Executive termasuk inspeksi, mengecek, membersihkan, menjaga, dan sebagainya ketika diperlukan.
Menerapkan secara efektif ISO 9001, HACCP, OHSAS 18001,
ISO 14001, RSPO, ISO 22000, KOSHER, dan HALAL di Perusahaan.
4.3. Sistem Kerja
Jumlah karyawan PT. Golden Hope Nusantara yang tercatat pada biro ketenagakerjaan per Juni 2018 adalah 110 orang. Berikut jumlah tenaga kerja yang tercatat:
a. Laki-laki : 91 orang
b. Perempuan : 17 orang
c. Tenaga Kerja Asing : 3 orang
Jumlah : 110 orang
Tingkatan dari karyawan disesuaikan dengan pendidikan, pengalaman, dan masa kerja dari karyawan. Jenjang pendidikan yang ditempuh berdasarkan tingkat karyawan sebagai berikut:
a. Head of Department : Minimal sarjana teknik kimia/mesin b. Executive : Minimal sarjana muda
c. Clerk : Minimal SMA
d. Operator : Minimal SMA atau sarjana muda
Berdasarkan waktu kerjanya, karyawan dapat dibedakan menjadi karyawan regular dan karyawan shift . Pembagian kerja secara shift bertujuan untuk menjaga kelancaran pabrik agar dapat beroperasi secara 24 jam penuh.
Karyawan yang termasuk dalam jam kerja regular adalah pekerja yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan produksi maupun pengamatan pabrik, yaitu karyawan yang memiliki 5 hari kerja, dari senin sampai jumat. Karyawan regular ini adalah bagian Clerk , Executive, dan Head of Department . Jam kerja untuk karyawan regular
adalah:
a. Senin – jumat : 08.00 – 17.00 b. Jam Istirahat
- Senin - kamis : 11.00 – 12.00 - Jumat : 12.00 – 13.30 c. Sabtu – Minggu : Libur
2. Jam Kerja Shift
Jam kerja shift dilakukan dengan pengaturan jam kerja sebagai berikut: a. Shift Pagi : 07.00 – 15.00
b. Shift Sore : 15.00 – 23.00 c. Shift Malam : 23.00 – 07.00 d. Long Shift I : 07.00 – 19.00 e. Long Shift II : 19.00 – 07.00
Karyawan ditugaskan longshift selama 2 hari dalam 6 hari kerja. Setelah melakukan longshift , karyawan akan mendapatkan libur mingguan 1 hari.
4.4. Pengembangan SDM
Pengembangan Sumber Daya Manusia merupakan faktor kesukseskan suatu perusahaan berjalan baik itu dari segi keterampilan ataupun pribadi. Pengembangan SDM dilakukan utuk menggali dan mengembangkan potensi karyawan sehingga dapat memanfaatkan potensi yang ada. Oleh karena itu, PT. Golden Hope Nusantara melakukan proses pengembangan dengan memberikan pelatihan kepada seluruh karyawan. Berikut ini adalah rangkaian